Penanganan
Panen dan Pasca Panen Bunga Potong Krisan
Perkembangan
bisnis bunga potong meningkat dengan cukup pesat dari waktu ke waktu, hal ini
menunjukkan bahwa usaha dibidang ini
memang cukup menguntungkan. Konsumen bunga potong pada umumnya restoran, kantor
dan hotel yang memerlukan bunga segar dalam dekorasinya, serta tentu saja
masyarakat pecinta bunga.
Tidak semua bunga dapat dijadikan sebagai komoditas bunga potong yang
diperdagangkan karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satu jenis
bunga potong yang populer di Indonesia adalah bunga krisan. Potensi budidaya bunga krisan di Indonesia
sangat menjanjikan karena permintaan hasil budidaya bunga krisan sangat tinggi,
terutama dari negara tetangga (asia). Sehingga budidaya bunga krisan sangat
populer dan dapat menjadi andalah sektor agribisnis, terutama industri bunga
hias.
|
https://www.google.co.id
|
Panen hasil budidaya bunga krisan sebaiknya
dilakukan pada saat bunga krisan berturgor optimum, yakni pada pagi hari ketika
udara masih sejuk dan panas matahari belum begitu terik. Pada umumnya pemanenan
pada budidaya bunga krisan dilakukan setelah tanaman berumur 3 hingga 4 bulan
setelah masa tanam. Pemanenan pada budidaya bunga krisan dilakukan ketika
keadaan bunga telah setengah mekar atau masih memerlukan 3 hingga 4 hari
sebelum bunga krisan mekar penuh.
Kriteria utama bunga
potong krisan meliputi penampilan yang baik, menarik, sehat dan bebas hama dan
penyakit. Kriteria ini dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas I untuk konsumen
di hotel dan florist besar, yaitu panjang tangkai bunga lebih dari 70 cm,
diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm. Sementara, kelas II dan III untuk
konsumen rumah tangga, florits menengah dan dekorasi massal yaitu panjang
tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari
5 mm.
|
https://www.google.co.id
Pemanenan
hasil budidaya bunga dapat dilaksanakan dengan dua metode, yakni dengan cara
pemotongan pada tangkai tanaman dan dengan cara dicabut seluruh tanaman.
Pemanenan bunga krisan dilakukan dengan memotong tangkai bunga dengan
menggunakan gunting sepanjang 60-80 centimeter.
Pastikan gunting yang
digunakan untuk melakukan pemanenan pada budidaya bunga krisan adalah gunting
yang steril. Pemotongan dilakukan dengan menyisakan tunggul batang setinggi
20-30 cm dari permukaan tanah. Perkiraan hasil pemanenan budidaya bunga krisan
di lahan seluas satu hektar dengan jarak tanam 10 x 10 centimeter adalah
sebanyak 800.000 tanaman.
Penanganan pasca panen tak kalah
pentingnya dengan kegiatan pemanenan hasil budidaya bunga krisan. Bunga
hasil pemanenan budidaya bunga krisan dikumpulkan, lalu ikat tangkai bunga
berisi sekitar 50-1000 tangkai simpan pada rak-rak. Selanjutnya, lakukan
penyortiran dan penggolongan dengan memisahkan tangkai bunga berdasarkan tipe
bunga, warna dan varietasnya. Lalu bersihkan dari daun-daun kering atau
terserang hama. Buang daun-daun tua pada pangkal tangkai.
Cara pengemasan hasil panenan
budidaya bunga krisan dilakukan dengan memasukkan pangkal tangkai bunga krisan
potong ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian
dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam
kotak karton/ kemasan lain yang sesuai.
Mutu dan pengepakan bunga hasil
budidaya bunga krisan untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan
oleh negara pengimpor. Adapun negara tujuan ekspor bunga krisan Indonesia,
salah satunya adalah negara Jepang.
Untuk
Jepang standar yang berlaku untuk hasil budidaya bunga krisan adalah sebagai
berikut:
1. Varietas adalah Kiku berwarna putih atau kuning yang
dipanen saat bunga belum mekar penuh, panjang tangkai 70 cm, lurus dan tunggal.
Duapertiga daun masih lengkap, utuh serta berukuran seragam dan bebas hama
penyakit.
2. Satu ikatan terdiri dari 20 tangkai bunga dan dibungkus
dengan pembungkus dari kertas khusus Sleeves. Kuntum tidak tertutup seludang,
pangkal bunga diberi kapas basah.
3. Pengepakan dilakukan dalam kotak kardus dengan kapasitas
10 ikatan.
4. Pengangkutan dilakukan dengan alat angkut bersuhu udara
7-8 derajat C dengan kelembaban udara 60-65%.
|
Ibu adalah seseorang yang selalu mengingatkanku untuk selalu bersabar dan menanam kebaikan.
|
Pemanfaatan Drasaena sebagai pot bunga potong krisan.
|
Daftar
Pustaka :
Direktorat Penanganan Pasca Panen. 2006. Pedoman Penanganan Pasca Panen Tanaman Hias. Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Jakarta.
|
|
Oke..
BalasHapus