Minggu, 09 April 2017

Bahan Organik Tanah





BAHAN ORGANIK

 
Gambar 1: Pupuk Kompos



Gambar 2: Tanah lahan BK


Gambar 3: Tanah bedengan lahan Bk

          Tanah merupakan susunan dari bahan padatan, air, dan udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Bahan organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan organik tanah juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki kandungan bahan organik tinggi, sekitar 5%. Sedangkan tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Kesehatan tanah penting untuk menyamin produktivitas pertanian.
            Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.

Bahan organik tanah dapat berasal dari:

(1)        sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: daun,     ranting dan cabang, batang, buah, dan akar.

(2)        sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan           mikrofauna.
(3)        sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: pupuk kandang,  pupuk        hijau, pupuk bokasi (kompos), dan pupuk hayati.

Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:

(1)        reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon          yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.
(2)        reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa           hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
(3)        pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus        tanah.

Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 2, yaitu proses mineralisasi dan proses humifikasi.
1.      Proses Mineralisasi
Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.
2.     Proses Humifikasi
Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.

Fungsi Bahan Organik Tanah
a)      Fungsi Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanahmemberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
b)      Fungsi Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
c)      Fungsi Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah

            Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.


1 komentar: