BAHAN ORGANIK
Gambar
1: Pupuk Kompos
Gambar
2: Tanah lahan BK
Gambar
3: Tanah bedengan lahan Bk
Tanah
merupakan susunan dari bahan padatan, air, dan udara. Bahan padatan tersebut
dapat berupa bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari
partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah.
Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Bahan
organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan organik tanah
juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki
kandungan bahan organik tinggi, sekitar 5%. Sedangkan tanah yang tidak sehat
memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Kesehatan tanah penting untuk
menyamin produktivitas pertanian.
Bahan
organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
Bahan organik tanah dapat berasal dari:
(1) sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: daun, ranting dan cabang, batang, buah, dan akar.
(2) sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.
(3) sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk bokasi (kompos), dan pupuk hayati.
Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:
(1) reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.
(2) reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
(3) pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah.
Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan,
maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 2, yaitu proses
mineralisasi dan proses humifikasi.
1.
Proses Mineralisasi
Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan
organik dari senyawa-senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan
protein. Proses akhir mineralisasi dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi
tanaman.
2.
Proses Humifikasi
Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik
dari senyawa-senyawa yang resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak.
Proses akhir humifikasi dihasilkan humus yang lebih resisten terhadap proses
dekomposisi.
Fungsi
Bahan Organik Tanah
a) Fungsi
Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanahmemberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanahmemberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
b) Fungsi
Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
c) Fungsi
Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah
Fungsi-fungsi
bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh
bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat
meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah,
dan meningkatkan daya pulih tanah.
gambar komposnya enggak jelas
BalasHapus