FOSFOR
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari
bumi. Materi yang berupa unsur – unsur terdapat dalam senyawa kimia
yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Ada 40
unsur yang diperlukan bagi kehidupan, ddiantaranya yang terpenting adalah
karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), belerang (S), oksigen (O), kalium (Ca),
magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), silicon (Si), besi Fe), dan aluminium
(Al). selain itu sebagian unsure –unsur ini tersimpan dalam bentuk organic
dalam tubuh makhluk hidup yang masih hidup atau yang sudah mati.
Siklus biogeokimia atau siklus
organik anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi – reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus
biogeokimia. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen,
siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus fosfor. Oleh karena itu, pentingnya
siklus biogekimia yang salah satunya adalah siklus fosfor, maka dianggap perlu
menyusun materi tentang siklus fosfor yang terjadi di alam. Materi ini
akan membahas secara umum tentang bagaimana terjadinya siklus fosfor dan
perannya bagi kehidupan.
Pengertian Fosfor
Fosfor
merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan dalam menyusun asam nukleat, ATP,
membran sel, pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan akan fosfor sama pentingnya
dengan kebutuhan mineral lainya. Fosfor tidak ditemukan dalam atmosfer bumi,
hal ini karena fosfor bukan gas. Fosfor ditemukan dalam bentuk anorganik yang
berasosiasi dengan unsur lain membentuk senyawa fosfat (PO4) yang terdeposit
dalam tanah dan aliran air.
Dengan demikian, siklus fosfor dapat
digolongkan ke dalam siklus lokal, yaitu yang dapat mengalir di suatu ekosistem
tertentu. Senyawa fosfat inilah yang dapat digunakan oleh tumbuhan sebagai
bahan untuk sintesis organik, sedangkan hewan memperolehnya dengan memakan
tumbuhan atau hewan lain yang memakan tumbuhan. Itulah mengapa tumbuhan disebut
sebagai produsen, melalui tumbuhanlah senyawa- senyawa anorganik yang
dibutuhkan oleh tubuh organisme (terutama hewan dapat terpenuhi. Siklus
fosfor diperoleh melalui proses biologis serta geologis pada suatu ekosistem.
Pelapukan sedimen dan bebatuan secara perlahan seiring
dengan proses alam, dapat menambah konsentrasi fosfat ke dalam tanah. Fosfat
dalam tanah digunakan leh tumbuhan dan produsen lainnya untuk nutrisi
pertumbuhan serta pembentukkan senyawa organik di dalam tubuh. Energi yang
dibutuhkan oleh organisme terbentuk jika ada unsur fosfor. Para konsumen
(hewan) memperoleh unsur fosfor dari aliran materi yang terjadi pada rantai
makanan. Fosfor dikembalikan ke alam dari organisme melalui proses pengeluaran
serta penguraian yang dibantu oleh dekomposer (bakteri dan jamur).
Senyawa
fosfor yang masuk ke dalam tanah akan diikat oleh partikel tanah, sehingga
siklus fosfor cenderung terlokalisir pada suatu ekosistem. Amun demikian,
resapan air tanah akan melarutkan senyawa fosfat. Sehingga fosfat akan
terbawa oleh badan air sampai ke lautan secara perlahan. Selain dari pelapukan,
senyawa fosfat dapat diperoleh dari aktivitas pertanian. Penambahan pupuk
pospat pada ekosistem sawah, menambah konsentrasi senyawa ini dan dapat terbawa
ke aliran air.
Masuknya
senyawa fosfat ke dalam suatu badan air akan menambah kekayaan mineral yang
terkandung di dalamnya. Senyawa fosfat yang masuk ke dalam lautan akan
berakumulasi dan mengendap. Endapan ini akan tertimbun dan kian tertimbun,
sehingga akan terjadi proses sedimentasi (pemadatan, pembentukan batu) oleh proses
alam. Proses geologis mampus meningkatkan dasar laut dan menurunkan permukaan
laut. Dengan proses demikian, maka sedimen yang terbentuk dapat terangkat dan
akan mengulangi proses yang sama. Dengan demikian, dapat dikatakn bahwa
sebagian besr siklus fosfat berlangsung terlokalisir antara daratan, tumbuhan ,
dan organisme lain. Sementara itu, sedimentasi mengembalikan senyawa fosfor
yang masuk ke dalam badan air akibat proses geologis.
Namun
demikian, meningkatnya konsentrasi senyawa fosfat dalam suatu badan air yang
tidak bergerak, seperti kolam, dapat menimbulkan masalah bagi kehidupan
organisme dan keseimbangan ekosistem. Penggunaan pupuk pada lahan pertanian
menimbulkan masalah bai lingkungan akuatik di dekatnya. Limbah pertanian yang
masih mengandung senyawa fosfat terbawa oleh aliran air dan mengendap di suatu
badan air. Senyawa fosfat sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Masuknya senyawa fosfat dalam suatu perairan bergerak, tak
menimbulkan masalah besar, namun masuknya senyawa fosfat dalam jumlah besar
(atau akumulasi) ke dalam badan air yang tergenang (misal sungai aliran air
pada musim kering, atau waduk, kolam, dsb) akan menmbulkan maslah. Adalah
eutrofikasi yaitu suatu peristiwa dimana pertumbuhan tumbuhan air dan alga
sangat cepat sehingga akan menutupi badan air. Senyawa fosfat di suatu badan
air membuat air sangat kaya akan fosfat, sehingga membuat pertumbuhan tumbuhan
air sangat cepat.
Pertumbuhan
tumbuhan yang cepat ini akan membahayakan bagi biota akuatik di dalamnya,
contoh pertumbuhan eceng gondok atau alga yang menutupi badan air. Efek buruk
dari eutrofikasi ialah, kadar oksigen akan menurun, cahaya akan sulit menembus
masuk ke dalam karena tertutupi tumbuhan. Dengan demikia, suhu perairan
akan turun (dingin), oleh karena itu situasi yang demikian tidak mendukung
kehidupan biota akuatik di dalamnya. Banyak ditemukan ikan- ikan atau lainnya
mati akibat eutrofikasi pada badan air yang tidak bergerak.
Peran Fosfor dalam Sektor Pertanian
Unsur P dalam phospat adalah
(Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan,
pemasakan biji dan buah.
Tanaman
menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-) dan ion ortofosfat
sekunder (HPO4=). Selain itu, unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain,
yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, bahkan ada kemungkinan unsur P diserap
dalam bentuk senyawa organik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan
phitin. Fosfor yang diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah
menjadi senyawa fosfor organik. Fosfor ini mobil atau mudah bergerak antar
jaringan tanaman. Kadar optimal fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan
vegetatif adalah 0.3% - 0.5% dari berat kering tanaman.
Karateristik
fosfor yaitu, fosfor bergerak lambat dalam tanah; pencucian bukan masalah,
kecuali pada tanah yang berpasir. Fosfor lebih banyak berada dalam bentuk
anorganik dibandingkan organik. Di dalam tanah kandungan F total bisa tinggi
tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.Tanaman menambang fosfor tanah
dalam jumlah lebih kecil dibandingkan nitrogen dan K
Fungsi dari unsur Fosfor pada tanaman yaitu:
-
Untuk pembentukan bunga dan buah
-
Bahan pembentuk inti sel dan dinding sel
-
Mendorong Pertumbuhan akar muda dan pemasakan biji
pembentukan klorofil
-
Penting untuk enzim-enzim pernapasan, pembentukan
klorofil
-
Penting dalam cadangan dan transfer energi (ADP+ATP)
-
Komponen asam nukleat (DNA dan RNA)
-
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme
dalam tanaman.
Apabila tanaman mengalami kekurangan unsur P, maka
akan mengalami gejala sebagai berikut:
-
Reduksi pertumbuhan, kerdil daun berubah tua agak
kemerahan
-
Pada cabang, batang, dan tepi daun berwarna merah
ungun yang lambat laun berubah menjadi kuning
-
Pada buah tampakkecildancepatmatang
-
Menunda pemasakan
-
Penbentukan biji gagal Perkembangan akar tidak bagus.
Untuk
pemupukan tanah, fosfat dapat langsung digunakan setelah terlebih dahulu
dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi untuk tanaman pangan seperti padi,
jagung, kedelai, dan lain-lain, pupuk alam ini tidak cocok, karena daya
larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga sulit diserap oleh akar
tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk tanaman pangan, fosfat perlu
diolah menjadi pupuk buatan.
Pupuk superfosfat terdiri dari : Single Super Phosphate
(SSP), Triple Super Phosphate (TSP), Monoammonium Phosphate (MAP), Diammonium
Phosphate (DAP), Nitro Phosphate (NP), Ammonium Nitro Phosphate (ANP).
Referensi:
http://hisham.id/2015/06/siklus-fosfor-pengertian-tahap-dan-peran.html
http://allaboutpertanian.blogspot.co.id/2012/04/peranan-unsur-fosfor-p-pada-pertanian.html
https://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/siklus-fosfor-di-alam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar